[Cerpen] Kita Pasti Bisa Menjadi Pelajar Yang Hebat
Karya: Zahra Luthfiyah Noviyani
Hai, namaku Annisa kayla, panggil saja aku Kayla, sekarang aku menduduki kelas VIII SMP, aku terpilih menjadi ketua OSIS di sekolah ku. Inilah kisahku, kisah dimana aku menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum itu aku akan memperkenalkan kedua orang tuaku dan 1 saudaraku. Ayahku adalah seorang yang sangat kukagumi, pekerjaan ayahku adalah perwira polisi, karena itu aku dan adik ku diajarkan untuk mengamalkan nilai-nilai positif pancasila. Bundaku adalah seorang ibu rumah tangga, bundaku adalah orang yang sangat sabar. Yang terakhir adalah adik laki-laki ku namanya adalah Rio, dia menduduki kelas V SD, Ku mulai kisahku ini…..
Tet…Tet…Tet… Bel istirahat telah berbunyi, guru mempersilahkan anak-anak untuk istirahat. Aku keluar kelas dan langsung menuju kantin. Ting…tiba-tiba hp ku berbunyi, aku langsung membuka hp ku dan ternyata aku mendapat pesan. Aku sedikit menaikkan sebelah alis ku. Dari nomor tak dikenal? Batinku, aku pun langsung membuka pesan itu
085********* |
085*** kak tolong saya |
Anda kamu siapa? |
085*** kak tolong, saya udah nggak kuat |
Anda dimana posisi kamu sekarang? |
085*** di belakang kantin kak |
Aku mematikan hp ku dan langsung berlari menuju ke kantin untuk mencari Dito, di kantin aku melihat Dito duduk di pojok kantin, aku pun langsung memanggil nya “Dit ,tolong ikut gue!” ujarku tergesa-gesa. Dito hanya mengangguk dan langsung mengikuti langkahku.
Sesampainya di belakang kantin, aku dan Dito melihat 2 siswi yang dibully oleh 3 orang siswa. Dito sudah tak bisa menahan emosinya lagi, dia langsung maju, tetapi dengan sigap aku menahan tangan nya. “Jangan gegabah…kita rekam dulu mereka..” ujarku pelan, dia menuruti perkataan ku.
Setelah selesai merekam, aku dan Dito mendekati tempat dimana aksi pembullyan itu terjadi. “Hei! kalian sedang apa?“ teriak Dito. Ketiga siswa itu hanya menunduk, aku langsung mengajak 2 siswi itu untuk berdiri di belakangku dan Dito “Kenapa kalian membully mereka?” tanya Dito lantang. ”Karena mereka jelek kak, hitam pula!“ jawab salah satu dari ketiga siswa.
“Kalian nggak boleh kayak gitu…Mereka juga manusia! di Indonesia kan banyak ras, suku, budaya, bahasa dan agama, jadi kita harus bisa toleransi, cobalah kalian pikir sendiri, kalau kalian pilih-pilih teman dan membeda-bedakan perbedaan yang ada di Indonesia, Indonesia akan terpecah belah! Ingat nasehatku ini dan kalian ingat sila ke 2 dan 3? coba sebutkan! “ ujarku tegas.
“Ingat kak… 2.Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3.Persatuan Indonesia” jawab mereka serempak. “Apakah perbuatan kalian tadi beradab?, tidak kan? ingat kata Ki Hajar Dewantara, dengan adanya budi pekerti, tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka (berpribadi) yang dapat memerintah atau menguasai diri sendiri. Inilah manusia yang beradab dan itulah maksud dan tujuan pendidikan dalam garis besarnya. Lalu tentang sila ketiga, kalau kalian pilih-pilih teman, ingat pesan ku.. Indonesia akan gampang runtuh! jadi tolong jangan ulangi perbuatan kalian lagi! “ ujarku tegas.
“Maaf kak… kita mengaku kalau kita salah, dan untuk kalian berdua, maaf ya…”ujar ketiga siswa. “kita maafin kok.. dan untuk kalian berdua gimana? “tanya Dito ke dua siswi tadi “ kita maafin mereka kok kak…”ujar mereka berdua
“ Yaudah kalian boleh ke kelas kalian masing-masing “ ujarku “ yaudah kita pamit dulu ya kak, assalamu’alaikum “ujar mereka “waalaikumsalam” jawabku dan Dito. Kelima siswa itu kembali ke kelas mereka masing-masing. Sebelum aku dan Dito kembali ke kelas, aku memberi tahu Dito agar bisa melaksanakan rapat sepulang sekolah dan meminta tolong kepada dito agar menyampaikannya kepada anggota OSIS Yang lain.
“ Tet…tet…” bel pulang telah berbunyi, aku langsung bergegas menuju ruang diskusi. “assalamu’alaikum… maaf telat” ujarku pelan, “ waalaikumsalam, telat? bel pulang baru aja bunyi loh.. “jawab haidar sambil terkekeh. Aku hanya membalasnya dengan senyuman.
Ketika semua anggota OSIS sudah lengkap, aku pun langsung memulai rapat. Diawali dengan salam dan berdoa sebelum rapat, agar mufakat dari musyawarah berjalan dengan lancar. “ya, rapat kali ini kita akan membahas tentang perselisihan kelas yang akhir-akhir ini terjadi. Saya kemarin mendapat laporan kalau kelas 7A dan 7D selalu bertengkar. karena iri lah.. , karena angkatan kita pilih kasih kasih lah…,nah, ini gimana caranya agar kedua kelas ini menjadi akur, disini ada yang mau berpendapat? “tanya ku
“Gue mau berpendapat kay..” ujar dito sambil mengangkat tangan nya, ”ya silahkan” jawabku “ gimana kalau kita ngadain permainan yang anggotanya campur? nah kalo kaya gitu mereka tambah dekat antara satu sama yang lain, mereka juga nanti kompak dengan sendirinya tanpa memikirkan bahwa mereka sebelumnya berantem” jelas dito.” oke ada yang berpendapat lain?” tanyaku haidar mengacungkan tangan nya, aku langsung mempersilahkannya “ gimana kalo nanti selesai dari permainan, anak-anak di suruh kumpul, nah nanti anak-anak ditanya kita pilih kasih di bagian mananya? dan baru kita intropeksi diri kita masing-masing” jelas Haidar, Haidar adalah sekretaris osis
Untuk terakhir kali aku menanyai ada yang mau berpendapat lain atau tidak? tapi tidak ada yang menjawab dan kadang juga ada yang sesekali menggelengkan kepalanya.” oke alhamdulillah, mufakat telah ditentukan,semoga allah memberi berkah pada pertemuan kita hari ini, sekian wassalamu’alaikum” “waalaikum salam” jawab mereka serempak
Aku langsung menuju ke rumah,sesampainya di rumah aku langsung masuk ke kamar dan langsung tidur. ”tit..tit.. “ aku langsung mematikan alarm dan sholat ashar. setelah sholat ashar aku langsung mengerjakan tugas dari guru. tiba-tiba hp ku berbunyi ternyata dari Dito. tumben nih anak ngechat?” batinku. aku langsung membuka chat itu
Dito wakil OSIS |
Dito kay.. besok gotong royong |
kayla hah?, emangnya ada tamu? |
Dito iya.. dari dinas pendidikan gue boleh telpon lo? penting soalnya |
kayla ya |
Panggilan suara masuk dari dito aku pun langsung mengangkat nya
Dito: ”assalamualaikum”
kayla: ”waalaikum salam, iya kenapa dit?”
Dito: ”besok gue nggak berangkat”
kayla: ”kenapa?”
Dito: ”males…”
kayla: ” nggak boleh gitu lah, orang kalo sekolahnya bersih juga buat kita, kalo kita nggak mau ngebersihin terus siapa lagi mau nyuruh orang lain? kan nggak lucu…”
Dito:”iya-iya maaf,gue egois, udah dulu ya.. gue di panggil bunda gue dah… assalamualaikum”
kayla:”dah… waalaikum salam…”
“Ya Allah terima kasih telah membantuku menjadi pelajar dengan profil pancasila yang baik dan benar.” batinku. oh.. ya, aku juga diajari orang tuaku untuk selalu mengingat tuhan dimanapun, dan kapanpun…
– TAMAT –