Profil

SMP TAHFIDH MA’HAD YASIN didirikan pada tahun 2019 dan mendapat izin penyelenggaraan pendidikan pada tahun 2020. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah Kurikulum Merdeka, dan membekali siswanya dengan kekhususan Tahfidh Al Qur’an. Selain itu, siswa juga diberi pelajaran kajian kitab keagamaan khas pesantren, keterampilan informatika, serta seni Islami sesuai minat dan bakat yang dimiliki.

SMP ini merupakan pengembangan dari Pondok Pesantren Yasin. Pesantren Yasin didirikan tahun 1985 oleh KH Abdullah Zaini Nadhirun (almarhum) di kelurahan Sunggingan, kecamatan Kota Kudus, kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Awal Berdirinya Pesantren

Cikal bakal Pesantren Yasin adalah dari Pondok Pesantren Sunggingan yang didirikan oleh KH Noor Hadi. Beliau merupakan tokoh pejuang Kudus pada masa penjajahan Belanda. Setelah KH Noor Hadi wafat pada tahun 1950, pesantren diteruskan oleh menantunya (yaitu KH Nadhirun) hingga wafat pada tahun 1958. Saat KH Nadhirun wafat, putranya (yaitu Abdullah Zaini) masih berusia 12 tahun sehingga terjadi kekosongan generasi pengelola pesantren. Hingga pada tahun 1985 KH Abdullah Zaini menghidupkan kembali pondok pesantren dengan nama Pondok Pesantren Kyai Noor Hadi. Pada tahun 1999, KH Abdullah Zaini mendapat restu dari guru beliau Habib Luthfi bin Yahya (Pekalongan) yang merupakan Guru Mursyid Thoriqoh Syadzaliyah untuk menggunakan nama Pesantren Syadzaliyah. Sehingga kemudian nama pesantren menjadi Pondok Pesantren Syadzaliyah Kyai Noor Hadi.

Pesantren Saat Ini

Setelah wafatnya KH Abdullah Zaini Nadhirun saat menunaikan ibadah haji tahun 2005, kepemimpinan Pesantren diteruskan oleh putra beliau, yaitu KH Muhammad Agus Nafi, S.Ag., M.Pd.I. Pada tahun 2007 Pesantren mulai memiliki status badan hukum yayasan dengan nama Yayasan Pondok Pesantren Syadzaliyah Kyai Noor Hadi. Pada tahun 2016 dilakukan perubahan nama yayasan menjadi YAYASAN SYADZALIYAH KYAI NOOR HADI disingkat YASIN. Perubahan dilakukan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-0000428.AH.01.01.TAHUN 2016. Sejak saat itu digunakan nama PONDOK PESANTREN YASIN sebagai nama resmi pondok pesantren ini.

Seiring dengan jumlah santri yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dilakukan pengembangan Pesantren dengan membangun dua gedung (masing-masing gedung memiliki 3 lantai dan 4 lantai) serta mendapat waqaf dua bangunan rumah dengan 1 lantai yang kemudian direnovasi menjadi gedung 3 lantai. Keempat bangunan tersebut terletak di kelurahan Sunggingan, kecamatan Kota Kudus, dengan kapasitas total 18 kamar untuk menampung sekitar 150 santri.

Pendirian SMP Tahfidh Ma’had Yasin

Pada tahun 2017 mulai dilakukan pengembangan pesantren lebih lanjut dengan melakukan pembangunan gedung baru di desa Bae, kecamatan Bae, Kudus di atas tanah waqaf seluas 3.410 meter persegi. Gedung ini digunakan untuk mendirikan sekolah formal bernama SMP TAHFIDH MA’HAD YASIN yang mendapat izin melalui Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus nomor 421.1/13/09.02/2020.

SMP TAHFIDH MA’HAD YASIN menggunakan kurikulum nasional (Kurikulum Merdeka) dengan tambahan muatan lokal dan pendidikan khas pesantren. Dengan demikian, selain mendapat pendidikan sesuai kurikulum nasional, siswa juga dibekali dengan tambahan 3 kekhasan, yaitu:
1. Tahfidh Al Qur’an
2. Kajian Kitab Hadis
3. Keterampilan Informatika