[Cerpen] Bisa Karena Terbiasa

Karya: Azkiya Maula

Suasana tenang damai menyelimuti ruang kecil tetapi mewah yang kini telah dipakai menjadi tempat dimana semua santri menuntut ilmu. Akilla raina tsaqif, gadis cantik yang sekarang menduduki kelas viii, ya dia memang unggul dalam hal akademik, tapi ada satu hal yang menjadi kekurangan nya, dia kurang bisa dalam hal menghafal al quran. Tetapi hari ini semua akan mulai berubah, memulai kembali kehidupan walau dengan sedikit paksaan.

Hari ini semua santri sibuk belajar supaya bisa menjawab soal-soal yang diberikan guru matematika. yap! hari ini kelas killa akan diadakan ulangan matematika, mata pelajaran yang orang lain benci tapi tidak dengan killa, killa sangat menyukai pelajaran ini. kelas itu seketika menjadi sunyi ketika guru matematika memberikan soal-soal yang penuh dengan angka yang membuat kepala pening, setelah beberapa menit semua santri telah selesai mengerjakan, walau banyak santri yang mengeluh di buatnya.

“kring..kring…” bel istirahat berbunyi, semua santri berhamburan keluar kelas untuk pergi ke kantin. tetapi, berbeda dengan Killa. ia masih tetap membahas soal soal yg tadi ia kerjakan. tiba-tiba suara mic mengalihkan perhatian semua santri “ panggilan kepada akilla raina tsaqif untuk segera ke kantor untuk menemui kepala sekolah” ucap salah satu guru di kantor, mendengar namanya dipanggil killa segera bergegas menuju sumber suara, dihati killa terselip rasa khawatir dan takut, “ loh, ngapain aku di panggil,perasaan aku nggak buat salah” batin killa. Di jalan semua orang bertanya mengapa killa dipanggil kepala sekolah. “ada apa kill?” tanya friska, salah satu santri di sana sekaligus teman seangkatan killa “aku juga nggak tau fris, yaudah aku kesana dulu ya” setelah itu killa langsung bergegas menuju kantor

Killa terkejut ketika mendapati ayah dan bundanya sudah berada di kantor, dengan sedikit rasa khawatir killa mendudukkan diri di samping bunda nya, “bun, ini ada apa ya?, kok aku dipanggil?, bunda juga ngapain kesini?” tanya killa beruntun pada bundanya. “kamu hari ini pindah sekolah ya?”. Deg!,tak terbayang di benak killa bahwa ia akan berpisah dengan teman-teman nya, tak terasa butiran bening jatuh membasahi pipi killa, “kemarin bunda juga udah survei ke sekolah baru kamu, sekolahnya bagus kok, kamu juga pasti betah di sana” lanjut sang bunda. Masih dengan isakan nya killa mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan bundanya. Entah alasannya apa killa setuju untuk pindah, padahal sebentar lagi ia akan lulus.

Di kamar semua teman killa menangis karena mendengar bahwa killa akan pindah hari ini, killa pun segera mengemasi barang-barang nya. “kill kok kamu pindah sih” ucap tasya salah satu teman killa. “iya tuh, ntar kalo kamu pindah yang ngajarin kita matematika siapa dong” sambung jihan “ lah, kan ada si mala, dia kan juga pinter” jawab killa, “kill jangan pindah dong, masak kamu tega sih ninggalin kita?” pinta teman yang lain. killa hanya menanggapinya dengan tersenyum, tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang, yap itu adalah kiki, sahabat killa sendiri “ kill,pliss jangan pindah,” pinta kiki, melihat itu tangisan killa pun pecah, killa pun membalas pelukan kiki “ntar kalo liburan juga bisa ketemu, rumah kita kan dekat, udah nggak usah nangis” bujuk killa agar sahabatnya itu tenang. Setelah selesai mengemas barang-barang, killa pun berpamitan pada teman-temannya dan tak lupa mengambil foto untuk kenang-kenangan.

Sesampainya di rumah, killa merebahkan tubuhnya di kasur, killa masih terbayang bagaimana nasibnya setelah ini, seketika lamunannya buyar ketika seseorang memanggilnya. “ killa, ke sini bentar sayang” ya, itu adalah suara bunda, mendengar itu killa beranjak dari kasur dan mendekati sang bunda, killa pun langsung memeluk bundanya dan menangis. “bundaaa….killa nggak mau pindah,” ujar killa “loh kenapa nggak mau?” tanya sang bunda “ killa nggak mau pisah sama temen temen killa” jelas killa “sayang, bunda tau itu sulit buat kamu,tapi setiap ada pertemuan pasti juga akan ada perpisahan sayang” jawab sang bunda. “killa takut kalo nggak bisa adaptasi di sana” cicit killa, “ kamu pasti bisa, bunda juga pengen yang terbaik buat kamu, mau ya sayang?” killa hanya mengangguk sebagai jawaban. yaudah kamu siapin barang-barang kamu, besok kita berangkat.

Ya, pagi ini killa akan pergi ke sekolah baru nya, di perjalanan killa terus melamun sampai tak sadar bahwa sebentar lagi ia akan sampai di sekolah barunya. saat di gerbang sekolah killa tercengang saat melihat banner bertuliskan BOARDING SCHOOL TAHFIDZ (sekolah berbasis pesantren khusus tahfidz) killa tak menyangka bahwa dirinya akan bersekolah di sekolah yang akan fokus pada tahfidz, seperti yang dikatakan di awal, killa kurang bisa dalam hal menghafal,tapi malah sekarang ia di pindah ke sekolah yang fokus pada hafalannya, setelah masuk ke area sekolah killa tambah dibuat tercengang, karena sekolah yang akan killa tempati ternyata putra-putri masih satu lingkungan, berbeda dengan sekolah killa sebelumnya, yang hanya untuk santriwati. killa tak habis pikir dengan hal itu. dan mulai sekarang killa harus memulai kehidupan baru di sekolah barunya.

Di sekolah barunya killa disambut dengan baik oleh santri-santri di sana, tidak seperti yang dibayangkan killa, ternyata santri disini sangat ramah dan killa pun dapat beradaptasi dengan mudah. “it’s oke lah kalo gini” batin killa. teman sekamar killa pun mulai memperkenalkan dirinya satu-satu, walaupun tidak semua nama killa hafal, tapi dengan seiringnya waktu nanti killa akan hafal sendiri.

“ tit..tit..” suara alarm dari jam killa berbunyi, sekarang jam menunjukkan pukul 04.00 pagi, killa memaksa membuka matanya padahal dirinya masih enggan untuk bangun dari tidurnya, memilih untuk mengambil langkah antisipasi, akhirnya killa memutuskan untuk menjalankan tubuhnya menuju kamar mandi yang berada di seberang kamarnya. karena takut tidak mendapat antrian mandi. karena hanya tersedia 4 kamar mandi per lantai. setelah selesai melakukan ritual mandinya. killa melakukan sholat jamaah subuh dan sesuai jadwal, setelah sholat subuh kegiatan mereka adalah ziyadah atau tambahan hafalan. killa merasa sangat kesusahan saat menghafal ayat yang masih asing baginya, setelah selesai, semua santri akan persiapan untuk KBM (sekolah formal).

Merasa sudah rapi dengan penampilannya itu, killa pun memilih untuk berangkat sekolah, killa berangkat jalan kaki karena sekolahnya yang masih satu lingkungan dengan asrama yang ditempati killa. namanya juga boarding school pasti satu lingkungan lah. yap! killa masuk di kelas viii B, sesampainya di kelas, gurunya menyuruh killa untuk memperkenalkan diri di depan kelas “perkenalkan nama saya akilla raina tsaqif, saya pindahan dari SMP al-ihsan, saya harap kita dapat menjadi teman baik” ucap killa. setelah perkenalan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *